________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
PRASASTI CANGGAL
Prasasti Canggal adalah prasasti peninggalan
Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di lereng Gunung Wukir, tepatnya di Desa
Canggal, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Prasasti ini
ditemukan pada tahun 1879 oleh seorang Belanda bernama J.L.A. Brandes.
Prasasti Canggal ditulis dalam bahasa
Sanskerta dan aksara Pallawa. Prasasti ini terdiri dari 12 baris dan berisi
tentang pendirian Lingga di atas bukit Sthirangga oleh Raja Sanjaya. Lingga
adalah simbol Dewa Siwa, salah satu dewa utama dalam agama Hindu.
Prasasti Canggal merupakan prasasti tertua
yang ditemukan di Indonesia. Prasasti ini juga merupakan prasasti pertama yang
menggunakan angka tahun. Prasasti Canggal berangka tahun 654 Saka atau 732
Masehi.
Prasasti Canggal memiliki fungsi yang penting
dalam sejarah Indonesia. Prasasti ini merupakan bukti bahwa Kerajaan Mataram
Kuno telah berdiri pada abad ke-8 Masehi. Prasasti ini juga merupakan bukti
bahwa agama Hindu telah berkembang di Indonesia pada masa itu.
Berikut adalah isi asli dari Prasasti Canggal :
(1) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(2) śrī śrī saṃhāyaka deva śrī sanjayaḥ śrī
śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka deva śrī sanjayaḥ
(3) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(4) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(5) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(6) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(7) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(8) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(9) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(10) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(11) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
(12) śrī śrī mahārājādhirājā śrī śrī saṃhāyaka
deva śrī sanjayaḥ
Berikut adalah isi dalam Bahasa Indonesia dari Prasasti Canggal:
(1). Dalam tahun Saka 654, pada hari ke-15 bulan Waisakha, Raja
Sanjaya, yang telah diberkati oleh para dewa, mendirikan lingga di atas bukit
Sthirangga.
(2). Lingga ini adalah simbol Dewa Siwa, yang merupakan pelindung
alam semesta dan umat manusia.
(3). Raja Sanjaya juga memerintahkan agar dilakukan upacara
pemujaan kepada Dewa Siwa setiap tahun pada hari ke-15 bulan Waisakha.
(4). Upacara pemujaan ini harus dilakukan oleh semua orang, baik
laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, kaya maupun miskin.
(5). Orang yang tidak mengikuti upacara pemujaan ini akan dihukum
oleh Dewa Siwa.
(6). Raja Sanjaya juga memerintahkan agar dibangun sebuah candi di
atas bukit Sthirangga.
(7). Candi ini harus dibangun dengan indah dan megah.
(8). Candi ini harus menjadi tempat pemujaan bagi Dewa Siwa dan
juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi Raja Sanjaya.
(9). Raja Sanjaya juga memerintahkan agar rakyatnya hidup rukun
dan damai.
(10). Raja Sanjaya juga memerintahkan agar rakyatnya bekerja keras
dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
(11). Raja Sanjaya juga memerintahkan agar rakyatnya berbakti
kepada Dewa Siwa dan kepada para leluhur mereka.
(12). Raja Sanjaya berharap agar rakyatnya dapat hidup bahagia dan
sejahtera di dunia ini dan di akhirat.
Berikut
adalah ringkasan dari Prasasti Canggal :
"Dalam tahun Saka 654, pada hari ke-15
bulan Waisakha, Raja Sanjaya, yang telah diberkati oleh para dewa, mendirikan
lingga di atas bukit Sthirangga. Lingga ini adalah simbol Dewa Siwa, yang
merupakan pelindung alam semesta dan umat manusia. Raja Sanjaya juga
memerintahkan agar dilakukan upacara pemujaan kepada Dewa Siwa setiap tahun
pada hari ke-15 bulan Waisakha."
Prasasti Canggal merupakan salah satu
peninggalan penting Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini memberikan banyak
informasi tentang sejarah, budaya, dan agama Indonesia pada masa itu.
________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
Penemuan Prasasti Canggal: Memahami Fungsi dan Isi Sejarahnya
Prasasti Canggal merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang
sangat penting dalam memahami perkembangan kerajaan dan kebudayaan di Indonesia
pada masa lampau. Prasasti ini ditemukan di Desa Canggal, Kecamatan Secang,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Penemuan ini telah memberikan wawasan yang
berharga tentang sistem pemerintahan, agama, dan masyarakat pada masa itu.
Penemuan dan Konteks
Prasasti Canggal ditemukan pada tahun 732 Masehi oleh seorang
petani di area persawahan. Prasasti ini adalah prasasti batu yang dituliskan
dalam bahasa Jawa Kuno menggunakan aksara Kawi. Prasasti Canggal ditemukan
dalam kondisi yang cukup baik, meskipun beberapa bagian telah mengalami
kerusakan akibat perubahan cuaca dan usia. Penemuan ini secara signifikan
berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang masa lalu.
Fungsi Prasasti Canggal
Prasasti Canggal memiliki beberapa fungsi yang penting dalam
konteks sosial, politik, dan agama pada masa itu:
1. Pemberitahuan Penting : Prasasti Canggal berfungsi
sebagai media untuk menyampaikan pemberitahuan penting kepada masyarakat luas.
Isi prasasti mencatat tentang peristiwa penting seperti pemberian wewenang
pemerintahan kepada keluarga bangsawan. Hal ini menunjukkan bahwa prasasti
digunakan untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan agar semua pihak
terinformasi tentang perubahan kekuasaan.
2. Pencatatan Sejarah : Prasasti Canggal juga berfungsi
sebagai alat pencatatan sejarah. Isi prasasti menggambarkan garis keturunan
para pemimpin dan rincian sejarah keluarga kerajaan. Ini membantu generasi
berikutnya memahami asal-usul kerajaan dan pentingnya garis keturunan dalam
konteks politik pada masa itu.
3. Legitimasi Kekuasaan: Isi prasasti memberikan legitimasi
hukum bagi penguasa baru dengan mengacu pada ikatan keluarga dan peran leluhur.
Hal ini membantu memperkuat posisi penguasa baru di mata masyarakat dan
bangsawan.
Isi Prasasti Canggal
Prasasti Canggal berisi keterangan yang menggambarkan peralihan
kekuasaan dan garis keturunan. Isi prasasti secara umum terdiri dari
bagian-bagian berikut:
1. Sambutan Awal: Prasasti dimulai dengan pengantar yang memberikan salam kepada
berbagai dewa dan roh yang dihormati pada waktu itu.
2. Pengenalan Penguasa : Prasasti mencatat nama dan gelar raja yang memerintah pada saat
itu.
3. Pengumuman Pemberian Wewenang : Salah satu bagian paling penting
adalah pengumuman tentang pemberian wewenang kepada penguasa baru. Ini mungkin
mencakup perpindahan hak istimewa dan tanggung jawab pemerintahan dari penguasa
sebelumnya kepada penguasa baru.
4. Rincian Keluarga Kerajaan : Prasasti Canggal juga mencantumkan garis keturunan penguasa dan
hubungan keluarga di antara mereka. Hal ini membantu menegaskan kedudukan
penguasa baru sebagai bagian dari garis keturunan yang sah.
5. Akhir Sambutan: Prasasti biasanya diakhiri dengan harapan akan kebahagiaan dan
keberuntungan bagi penguasa baru serta masyarakat pada umumnya.
Kesimpulan
________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA : Wikipedia, Google, Amin Cool Teknik, Teknisi AC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar