________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
Prasasti Kalasan adalah sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Desa Kalasan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1882 oleh seorang Belanda bernama J.L.A. Brandes.
Prasasti Kalasan terbuat dari batu andesit berukuran panjang 67 cm, lebar 46 cm, dan tebal 12 cm. Isi prasasti ini ditulis menggunakan aksara Pranagari atau Siddham, dan berbahasa Sanskerta.
Prasasti Kalasan ditulis dalam bahasa Sansekerta dan aksara Jawa Kuno. Prasasti ini terdiri dari 12 baris dan berisi tentang pendirian Candi Kalasan oleh Rakai Panangkaran, raja dari Wangsa Sailendra.
Prasasti Kalasan ditulis dalam bahasa Sanskerta dan aksara Pallawa. Prasasti ini terdiri dari 12 baris dan berisi tentang pendirian candi Kalasan oleh Raja Dyah Pancapana Kariyana Panamkarana. Candi Kalasan dibangun untuk pemujaan Dewi Tara, salah satu dewi dalam agama Buddha.
Candi Kalasan didirikan pada tahun 778 Masehi untuk memuliakan Dewi Tara, salah satu dewi dalam agama Buddha. Candi ini dibangun di atas tanah yang telah dipersembahkan oleh Rakai Panangkaran kepada para pendeta Buddha.
Prasasti Kalasan merupakan salah satu prasasti penting yang memberikan informasi tentang sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini juga merupakan bukti bahwa agama Buddha telah berkembang di Indonesia pada abad ke-8 Masehi.
Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang ditemukan di Kalasan, Yogyakarta, Indonesia. Prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dan aksara Jawa Kuno, dan berangka tahun 778 Masehi. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raja Rakai Panangkaran, yang merupakan raja dari Dinasti Syailendra.
Prasasti Kalasan merupakan salah satu prasasti terpenting dalam sejarah Indonesia. Prasasti ini merupakan bukti bahwa agama Buddha telah berkembang pesat di Jawa pada abad ke-8 Masehi. Prasasti ini juga merupakan bukti bahwa Kerajaan MataramKuno telah menjalin hubungan yang baik dengan India.
Mengungkap Kekayaan Budaya dan Keagamaan Kerajaan Mataram
Prasasti Kalasan adalah salah satu peninggalan bersejarah yang menarik dan penting dalam memahami peran agama dan kebudayaan pada masa lampau. Prasasti ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena mencerminkan pengaruh agama Hindu-Buddha dan kebijakan pemerintahan di dalam Kerajaan Mataram Kuno. Terletak di desa Kalasan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Prasasti Kalasan menyajikan wawasan yang berharga tentang masa lalu yang kaya dan kompleks.
Penemuan dan Konteks
Prasasti Kalasan ditemukan pada tahun 778 Masehi oleh seorang petani di daerah yang dikenal sebagai Candi Kalasan. Candi Kalasan adalah salah satu candi Buddha yang megah dan indah, dan prasasti ini ditemukan di salah satu dinding candi. Candi Kalasan sendiri adalah bukti arkeologis penting tentang keagungan arsitektur dan seni rupa Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti Kalasan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno menggunakan aksara Kawi.
Tujuan dan Isi Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan memiliki tujuan yang berkaitan erat dengan agama, kebijakan pemerintahan, dan hubungan internasional pada masa itu:
1. Pengabdian kepada Dewa Wisnu : Prasasti Kalasan didirikan sebagai tanda pengabdian kepada Dewa Wisnu. Isi prasasti mencatat tentang pembangunan candi sebagai tempat penyembahan dan penghormatan kepada Dewa Wisnu, salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Candi Kalasan dipersembahkan untuk Dewa Wisnu dan permaisurinya, Lakshmi.
2. Pengaruh Agama dan Kebijakan : Prasasti Kalasan mencerminkan pentingnya agama Hindu-Buddha dalam kehidupan masyarakat pada masa itu. Pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno mengambil peran aktif dalam mendukung dan memelihara agama-agama ini, serta membangun tempat-tempat suci seperti Candi Kalasan.
3. Hubungan Internasional : Prasasti Kalasan juga mencatat kunjungan seorang raja Sriwijaya yang bernama Sri Sanjaya. Ini menunjukkan adanya hubungan diplomatik antara Kerajaan MataramKuno dengan kerajaan-kerajaan lain, seperti Sriwijaya, yang merupakan kekuatan maritim di wilayah Nusantara pada saat itu.
Pentingnya Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan memberikan wawasan yang berharga tentang perkembangan keagamaan, budaya, dan hubungan internasional pada masa lampau. Berikut beberapa aspek pentingnya:
1. Warisan Arsitektur dan Seni : Candi Kalasan sebagai tempat prasasti berada adalah salah satu contoh indah dari arsitektur dan seni rupa pada masa Hindu-Buddha. Keindahannya mencerminkan keahlian seniman dan kemajuan budaya Kerajaan Mataram Kuno.
2. Pentingnya Agama : Prasasti ini menyoroti pentingnya agama dalam membentuk tatanan sosial dan politik pada masa itu. Agama Hindu-Buddha bukan hanya keyakinan, tetapi juga elemen integral dalam struktur kekuasaan dan pemerintahan.
3. Bukti Hubungan Diplomatik : Referensi terhadap kunjungan raja Sriwijaya mengungkapkan kompleksitas hubungan diplomatis antara kerajaan-kerajaan di wilayah tersebut. Ini menegaskan pentingnya diplomasi dan perdagangan dalam menjalin kerjasama antara kerajaan-kerajaan.
________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
Berikut ini adalah alih aksara Prasasti Kalasan :
1. Namo bhagavatyai āryātārāyai yā tārayatyamitaduḥkhabhavādbhimagnaṃ lokaṃ vilokya vidhivattrividhair upayaiḥ Sā vaḥ surendranaralokavibhūtisāraṃ tārā diśatvabhimataṃ jagadekatārā
2. āvarjya mahārājaṃ dyāḥ pañcapaṇaṃ paṇaṃkaraṇāṃ Śailendra rājagurubhis tārābhavanaṃ hi kāritaṃ śrīmat
3. gurvājñayā kŗtajñais tārādevī kŗtāpi tad bhavanaṃ vinayamahāyānavidāṃ bhavanaṃ cāpyāryabhikṣūṇāṃ
4. pangkuratavānatīripanāmabhir ādeśaśastribhīrājñaḥ Tārābhavanaṃ kāritamidaṃ mapi cāpy āryabhiksūṇam
5. rājye pravarddhamāne rājñāḥ śailendravamśatilakasya śailendrarajagurubhis tārābhavanaṃ kŗtaṃ kŗtibhiḥ
6. śakanŗpakālātītair varṣaśataiḥ saptabhir mahārājaḥ akarod gurupūjārthaṃ tārābhavanaṃ paṇamkaraṇaḥ
7. grāmaḥ kālasanāmā dattaḥ saṃghāyā sākṣiṇaḥ kŗtvā pankuratavānatiripa desādhyakṣān mahāpuruṣān
8. bhuradakṣineyam atulā dattā saṃghāyā rājasiṃhena śailendrarajabhūpair anuparipālyārsantatyā
9. sang pangkurādibhih sang tāvānakādibhiḥ sang tīripādibhiḥ pattibhiśca sādubhiḥ, api ca,
10. sarvān evāgāminaḥ pārthivendrān bhūyo bhūyo yācate rājasiṃhaḥ, sāmānyoyaṃ dharmmasetur narānāṃ kāle kāle pālanīyo bhavadbhiḥ
11. anena puṇyena vīhārajena pratītya jāta arthavibhāgavijñāḥ bhavantu sarve tribhavopapannā janājinānām anuśsanajñāḥ
12. kariyānapaṇaṃkaraṇaḥ śrimān abhiyācate bhāvinŗpān, bhūyo bhūyo vidhivad vīhāraparipālan ārtham iti.
Berikut ini adalah alih bahasa Prasasti Kalasan
1. Hormat untuk Bhagavatī Ārya Tārā setelah melihat makhluk-makhluk di dunia yang tenggelam dalam kesengsaraan, ia menyeberangkan (dengan) Tiga Pengetahuan yang benar, Ia Tārā yang menjadi satu-satunya bintang pedoman arah di dunia dan (tempat) dewa-dewa.
2. Sebuah bangunan suci untuk Tārā yang indah benar-benar telah disuruh buat oleh guru-guru raja Śailendra, setelah memperoleh persetujuan Mahārāja Dyāh Pancapana Panamkarana
3. Dengan perintah guru, sebuah bangunan suci untuk Tārā telah didirikan, dan demikian pula sebuah bangunan untuk para bhiksu yang mulia ahli dalam ajaran Mahāyana, telah didirikan oleh para ahli
4. Bangunan suci Tārā dan demikian juga itu (bangunan) milik para bhiksu yang mulia telah disuruh dirikan oleh para pejabat raja, yang disebut Pangkur, Tawan, dan Tirip.
5. Sebuah bangunan suci Tārā telah didirikan oleh guru-guru raja Śailendra di kerajaan Permata Wangsa Śailendra yang sedang tumbuh
6. Mahārāja Panangkarana mendirikan bangunan suci Tārā untuk menghormati guru pada tahun Śaka yang telah berjalan 700 tahun
7. Desa bernama Kalasa telah diberikan untuk Samgha setelah memanggil para saksi orang-orang terkemuka penguasa desa yaitu Pangkur, Tawan, Tirip
8. Sedekah “bhura” yang tak ada bandingannya diberikan untuk Sangha oleh “raja yang bagaikan singa” (rājasimha-) oleh raja-raja dari wangsa Śailendra dan para penguasa selanjutnya berganti-ganti
9. Oleh para Pangkur dan pengikutnya, sang Tawan dan pengikutnya, sang Tirip dan pengikutnya, oleh para prajurit, dan para pemuka agama, kemudian selanjutnya,
10. “Raja bagaikan singa” (rājasimhah) minta berulang-ulang kepada raja-raja yang akan datang supaya Pengikat Dharma agar dilindungi oleh mereka yang ada selama-lamanya
11. Baiklah, dengan menghibahkan wihara, segala pengetahuan suci, Hukum Sebab Akibat, dan kelahiran di tiga dunia (sesuai) ajaran Buddha, dapat dipahami
12. Kariyana Panangkarana minta berulang-ulang kepada yang mulia raja-raja yang akan datang senantiasa melindungi wihara yang penting ini sesuai peraturan.
Berikut adalah isi dari Prasasti Kalasan:
"Pada tahun Saka 700, pada hari ke-15 bulan Waisakha, Rakai Panangkaran, raja dari Wangsa Sailendra, mendirikan Candi Kalasan untuk memuliakan Dewi Tara. Candi ini dibangun di atas tanah yang telah dipersembahkan oleh Rakai Panangkaran kepada para pendeta Buddha. Rakai Panangkaran juga memerintahkan agar dilakukan upacara pemujaan kepada Dewi Tara setiap tahun pada hari ke-15 bulan Waisakha. Upacara pemujaan ini harus dilakukan oleh semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, kaya maupun miskin. Orang yang tidak mengikuti upacara pemujaan ini akan dihukum oleh Dewi Tara. Rakai Panangkaran juga memerintahkan agar dibangun sebuah vihara di dekat Candi Kalasan. Vihara ini harus menjadi tempat tinggal bagi para pendeta Buddha. Rakai Panangkaran berharap agar Candi Kalasan dan vihara ini dapat menjadi tempat yang suci dan damai bagi umat Buddha."
Prasasti Kalasan merupakan salah satu peninggalan penting Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini memberikan banyak informasi tentang sejarah, budaya, dan agama Indonesia pada masa itu.
Saksi Kejayaan dan Kekayaan Budaya Kerajaan Mataram
Prasasti Kalasan adalah sebuah artefak sejarah yang ditemukan di Candi Kalasan, sebuah candi Buddha yang terletak di Desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Candi Kalasan sendiri merupakan salah satu dari candi-candi yang megah dan mengesankan yang berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno.
Prasasti Kalasan ditemukan pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, seorang raja yang memerintah dalam lingkup Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-8 Masehi. Raja ini memiliki kebijakan yang mendukung pengembangan agama dan budaya, terutama agama Hindu-Buddha yang berkembang pesat pada masa itu.
Prasasti Kalasan memiliki makna yang mendalam dalam konteks sejarah, agama, dan hubungan antar-kerajaan :
Prasasti ini menggarisbawahi pentingnya agama Hindu-Buddha dalam kehidupan masyarakat pada masa itu. Candi Kalasan bukan hanya tempat pemujaan, tetapi juga sebagai wujud komitmen penguasa terhadap pengembangan agama dan tempat beribadah bagi para bhikkhu.
Selain itu, referensi terhadap kunjungan raja Sriwijaya menunjukkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno memiliki jaringan hubungan yang luas dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Ini juga menunjukkan peran diplomasi dan perdagangan dalam menjalin hubungan erat antar-kerajaan.
Secara keseluruhan, Prasasti Kalasan menggambarkan gambaran hidup pada masa lalu, bagaimana agama dan budaya memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat, dan bagaimana hubungan internasional dapat memengaruhi perkembangan suatu kerajaan. Prasasti ini menjadi bukti penting warisan budaya dan sejarah Indonesia yang berharga.
Kesimpulan
Prasasti Kalasan adalah sebuah jendela menuju masa lalu yang kaya dan berwarna dari Kerajaan Mataram Kuno. Melalui prasasti ini, kita memahami pentingnya agama dalam membentuk identitas dan kebijakan pemerintahan, serta kompleksitas hubungan internasional pada masa itu. Candi Kalasan dan Prasasti Kalasan menjadi bukti konkret warisan budaya, seni, dan agama yang tetap relevan dalam sejarah dan perkembangan budaya Indonesia. Sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang menakjubkan, Prasasti Kalasan terus menginspirasi pemahaman kita tentang perjalanan panjang peradaban Indonesia.
________________________________________________________________________
Mohon Maaf sebelum membaca artikel ada sedikit informasi
Service AC terdekat area Bekasi dapat menghubungi Whatsapp
________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA : Wikipedia, Google, Amin Cool Teknik, Teknisi AC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar