Jenis-jenis
kelistrikan pada unit AC merujuk pada komponen-komponen listrik dan
elektronika yang menjalankan, mengatur, dan mengamankan siklus
pendinginan serta operasi kipas unit tersebut.
Secara umum, komponen
kelistrikan pada unit AC dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya:
1. Komponen Penggerak Utama (Motor)
Komponen ini bertanggung jawab mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik untuk menggerakkan bagian-bagian penting:
·
Motor
Kompresor: Menggerakkan
kompresor untuk memompa dan menaikkan tekanan/suhu refrigeran. Ini adalah
'jantung' sistem AC. (Pada AC mobil, seringkali menggunakan Kopling Magnet atau Magnetic Clutch yang
dikendalikan secara listrik untuk menghubungkan kompresor ke mesin mobil.)
·
Motor
Blower/Kipas Indoor:
Menggerakkan kipas di unit dalam ruangan (indoor) untuk
menghembuskan udara dingin hasil evaporator ke dalam ruangan.
·
Motor
Kipas Outdoor: Menggerakkan kipas
di unit luar ruangan (outdoor) untuk membantu kondensor
membuang panas ke udara luar.
2. Komponen Pengendali dan Pengaturan
Komponen ini berfungsi sebagai 'otak' sistem, mengatur kapan dan
bagaimana unit AC bekerja sesuai pengaturan pengguna dan kondisi suhu:
·
PCB
Kontrol/Modul (Papan Sirkuit Tercetak): Papan utama yang berisi mikrokontroler dan komponen elektronik
lainnya. Ini adalah pusat kendali yang mengatur semua fungsi unit AC, termasuk
waktu penyalaan/pemadaman, kecepatan kipas, dan perintah dari remote control.
·
Termostat/ Thermistor (Sensor Suhu): Berfungsi mendeteksi suhu. Umumnya ada
dua jenis:
o Thermistor suhu ruangan: Membaca suhu udara di dalam ruangan.
o Thermistor pipa evaporator: Membaca suhu pada pipa evaporator. Data ini
digunakan PCB untuk mengatur kerja kompresor secara otomatis.
·
Relay
dan Kontaktor (Contactor): Berfungsi sebagai sakelar elektromagnetik. Mereka
mengendalikan aliran listrik bertegangan tinggi ke komponen yang membutuhkan
arus besar seperti kompresor dan motor kipas, berdasarkan sinyal dari termostat
atau PCB.
·
Remote
Control dan Receiver: Memberi instruksi ke mikrokontroler (PCB)
dan penerima sinyal (receiver) di unit indoor untuk mengatur kinerja AC (pengaturan suhu,
kecepatan kipas, mode operasi).
3. Komponen Pendukung dan Keamanan
Komponen ini mendukung kerja motor listrik dan melindungi sistem
dari kerusakan akibat kelainan listrik:
·
Kapasitor
(Start dan Run): Menyimpan dan
melepaskan energi listrik. Kapasitor Start
memberikan dorongan awal untuk memulai putaran motor (kompresor atau kipas),
sementara Kapasitor Run memberikan pasokan daya yang
stabil agar motor berjalan efisien.
·
Sekring
(Fuse) dan Pemutus Sirkuit (Circuit Breaker): Perangkat keselamatan yang akan terputus
atau trip jika terjadi kelebihan arus (overload) atau korsleting, melindungi komponen lain
dari kerusakan.
·
Overload
Protector: Alat pengaman termal
yang terpasang pada motor kompresor. Memutus aliran listrik ke kompresor jika
terjadi panas berlebihan (misalnya karena kekurangan refrigeran atau oli).
·
Trafo
(Transformer): Mengubah tegangan
listrik utama (misalnya 220V AC) menjadi tegangan rendah (misalnya 12V atau 5V
DC) yang dibutuhkan oleh PCB kontrol dan komponen elektronika.
·
Kabel
dan Konektor: Jalur dan penghubung
untuk mengalirkan energi listrik antar komponen dan dari sumber daya.
Jenis-jenis
kelistrikan pada unit AC merujuk pada komponen-komponen listrik dan
elektronika yang menjalankan, mengatur, dan mengamankan siklus
pendinginan serta operasi kipas unit tersebut.
Komponen Kelistrikan Utama
Secara garis besar,
komponen kelistrikan pada unit AC dibagi menjadi tiga fungsi utama:
Jenis Komponen |
Contoh Komponen |
Fungsi Utama |
Penggerak (Motor) |
Motor Kompresor,
Motor Kipas Indoor (Blower), Motor Kipas Outdoor |
Mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik untuk menggerakkan kompresor dan kipas. |
Pengendali (Kontrol) |
PCB Kontrol (Modul), Termistor (Sensor
Suhu), Relay/Kontaktor |
Mengatur dan
mengoordinasikan seluruh operasi sistem (suhu, waktu, kecepatan). |
Pendukung & Proteksi |
Kapasitor, Sekring (Fuse), Overload Protector,
Trafo (Transformer) |
Menyimpan daya,
memulai motor, dan mengamankan sistem dari arus pendek atau panas berlebih. |
Daya (Watt) dan Tegangan (Volt)
Daya dan Tegangan
adalah spesifikasi listrik penting pada unit AC:
·
Tegangan
Listrik (Volt/V):
o AC domestik umumnya menggunakan tegangan
listrik AC 220 Volt (di Indonesia).
o Unit kontrol (PCB, Sensor) seringkali
menggunakan tegangan rendah DC 5 Volt atau DC 12 Volt yang diturunkan oleh trafo.
·
Daya
Listrik (Watt/W) atau Kapasitas (PK/BTU):
o Daya menunjukkan konsumsi energi listrik per
jam. Kapasitas pendinginan (PK/BTU) berbanding lurus dengan kebutuhan daya
(Watt).
o Secara umum:
§ AC ½ PK: Sekitar 350 – 500 Watt.
§ AC 1 PK: Sekitar 700 – 900 Watt.
o Teknologi Inverter
memungkinkan daya (Watt) yang digunakan berfluktuasi dan lebih rendah saat suhu
ruangan sudah tercapai, berbeda dengan AC standar yang daya (Watt) cenderung
konstan.
Arus Listrik (Ampere)
·
Arus (Ampere/A) adalah
besarnya aliran muatan listrik. Pada unit AC, arus terbesar ditarik oleh Kompresor saat start dan beroperasi.
·
Rumus hubungan Daya,
Tegangan, dan Arus: Watt = Volt x Ampere (dengan asumsi
faktor daya ideal).
·
Arus listrik ini
dipantau oleh perangkat pengaman seperti Sekring dan Circuit
Breaker untuk mencegah kelebihan beban (overload).
Rangkaian Kelistrikan Dasar
Rangkaian kelistrikan
pada AC, terutama AC Split (terdiri dari Unit Indoor dan Outdoor),
menghubungkan semua komponen untuk siklus pendinginan:
1.
Sumber
Daya masuk ke unit Indoor dan/atau Outdoor, melewati
pengaman (Sekring).
2.
PCB
Kontrol di unit Indoor menerima perintah dari remote dan data suhu dari Termistor.
3.
PCB mengaktifkan Motor Blower Indoor untuk mulai menghembuskan
udara.
4.
PCB mengirimkan sinyal
kontrol ke unit Outdoor (melalui kabel komunikasi).
5.
Sinyal ini
mengaktifkan Relay/Kontaktor di unit Outdoor.
6.
Relay/Kontaktor
menghubungkan daya tinggi ke Motor Kompresor
(dibantu Kapasitor untuk start) dan Motor Kipas Outdoor.
7.
Sistem terus bekerja
hingga Termistor mendeteksi suhu ruangan telah mencapai titik yang diatur,
kemudian PCB akan memutus daya ke Kompresor dan Kipas Outdoor (atau menurunkannya pada AC Inverter).