Perbedaan Ketebalan Koil Evaporator Tembaga vs. Aluminium



Dalam sistem pendingin udara (AC), evaporator dan kondensor adalah jantung dari proses pertukaran panas. Kualitas dan efisiensi kedua komponen ini sangat bergantung pada material yang digunakan, yang biasanya adalah tembaga atau aluminium.

Keputusan produsen dalam memilih material ini – dan yang lebih penting, menentukan ketebalan dinding pipa yang optimal – menjadi faktor krusial dalam menentukan daya tahan unit AC dan efisiensi energinya.

Berlawanan dengan asumsi umum, perbedaan ketebalan antara pipa tembaga yang kuat dan pipa aluminium yang ringan bukan sekadar masalah harga, melainkan terkait langsung dengan kemampuan material untuk menahan tekanan tinggi refrigeran modern (seperti R32/R410A) dan memaksimalkan transfer panas.

Ketika membeli unit AC baru, salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul adalah: "Apakah koilnya menggunakan tembaga atau aluminium?" Perdebatan klasik ini seringkali hanya menyinggung masalah harga dan konduktivitas panas.

Namun, faktor yang paling menentukan ketahanan dan kerentanan koil terhadap kebocoran adalah ketebalan pipa itu sendiri. Mengingat refrigeran modern beroperasi pada tekanan yang sangat tinggi, setiap pabrikan harus menentukan ketebalan dinding yang mampu menjamin keamanan sistem.

Aluminium, yang lebih rentan terhadap tekanan dan korosi, sering kali harus dikompensasi dengan desain atau dimensi yang berbeda dari tembaga.

Industri HVAC telah mengalami perubahan besar dengan transisi ke refrigeran bertekanan tinggi seperti R32 dan R410A.

Tekanan kerja yang lebih ekstrem ini tidak hanya menuntut kompresor yang lebih kuat, tetapi juga mengharuskan koil penukar panas, yaitu evaporator dan kondensor, dirancang dengan material yang lebih kokoh.

Intinya terletak pada ketebalan dinding pipa. Tembaga, yang dikenal memiliki kekuatan tarik tinggi, mampu menahan tekanan dengan dinding yang relatif tipis. Sementara itu, aluminium seringkali diperlakukan berbeda, baik dengan penebalan atau pengadopsian teknologi microchannel yang sangat tipis namun padat.

Evaporator pada AC split wall mounted umumnya terbuat dari kombinasi bahan yang memiliki konduktivitas termal tinggi untuk memastikan penyerapan panas yang efisien. Bahan utamanya meliputi:

Tembaga atau Aluminium: Digunakan sebagai bahan dasar untuk pipa-pipa (tubing) evaporator.

Tembaga dikenal memiliki konduktivitas termal yang sangat baik dan ketahanan korosi yang baik, meskipun harganya relatif lebih mahal.

Aluminium juga sering digunakan karena ringan dan memiliki konduktivitas termal yang baik, serta lebih ekonomis.

Aluminium atau Tembaga: Digunakan untuk sirip-sirip (fins) tipis yang membungkus pipa. Sirip ini berfungsi untuk memperluas area permukaan perpindahan panas, memaksimalkan kontak antara udara ruangan dengan refrigeran dingin di dalam pipa.

Pelapis Pelindung: Evaporator modern sering dilapisi dengan lapisan khusus, seperti:

Blue Fin (lapisan polimer dan resin berwarna biru)

Gold Fin (lapisan polimer dan resin dengan partikel emas/aloi emas)

Pelapis ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi, terutama dari air kondensat dan kondisi lingkungan lembap, serta dapat bersifat hydrophilic (mudah mengalirkan air) untuk mencegah penumpukan jamur dan kotoran.

Lebih bagus mana diantara bahan Tembaga dan Aluminium

Tidak ada jawaban mutlak karena keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Pilihan "lebih baik" bergantung pada prioritas Anda, apakah itu efisiensi, daya tahan jangka panjang, atau biaya.

Berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan evaporator AC berbahan Tembaga dan Aluminium:

 

Fitur

Tembaga

Aluminium

Konduktivitas Termal

Lebih Baik (Mentransfer panas lebih efektif, berpotensi lebih cepat dingin/efisien)

Baik (Cukup baik untuk AC rumah tangga)

Daya Tahan/Kekuatan

Lebih Tinggi (Lebih kuat, lebih tahan terhadap korosi dan kerusakan fisik)

Lebih Rendah (Lebih lunak, lebih rentan terhadap kerusakan)

Perbaikan

Lebih Mudah (Umumnya lebih mudah dilas/disolder jika terjadi kebocoran)

Lebih Sulit (Seringkali harus diganti keseluruhan jika rusak)

Biaya Bahan

Lebih Mahal

Lebih Murah (Membuat harga unit AC lebih terjangkau)

Berat

Lebih Berat

Lebih Ringan

 

Jika Prioritas Anda adalah Daya Tahan dan Kemudahan Perbaikan:

Tembaga adalah pilihan yang lebih unggul. Daya tahan korosinya yang tinggi dan kemudahan perbaikannya (meskipun tabung modern sangat tipis) menjadikannya pilihan yang lebih andal untuk jangka panjang.

Jika Prioritas Anda adalah Biaya dan Berat:

Aluminium adalah pilihan yang baik. Biayanya yang lebih rendah membuat unit AC lebih terjangkau, dan bobotnya yang ringan mempermudah proses transportasi dan instalasi. Efisiensinya tetap memadai untuk sebagian besar sistem pendingin udara rumah tangga, terutama yang dilengkapi dengan lapisan pelindung seperti Blue Fin atau Gold Fin.

Perlu diingat bahwa banyak produsen saat ini juga menggunakan teknologi pelapis (seperti Blue Fin atau Gold Fin) pada evaporator aluminium untuk meningkatkan ketahanan korosi dan umur pakainya, sehingga kesenjangan daya tahan antara keduanya semakin kecil.

Apakah ada perbedaan harga jual dari bahan Tembaga dan Aluminium

Ya, secara umum ada perbedaan harga jual yang dipengaruhi oleh bahan evaporator (dan kondensor).

Unit AC yang menggunakan tembaga (baik pada evaporator maupun kondensor) cenderung memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan unit yang menggunakan aluminium.

Berikut adalah poin-poin penting mengenai perbedaan harga jual ini:

1. Harga Bahan Baku

Tembaga Jauh Lebih Mahal: Secara material, tembaga memiliki harga per kilogram yang jauh lebih tinggi dibandingkan aluminium. Perbedaan harga bahan baku ini menjadi faktor utama yang mendongkrak harga jual unit AC secara keseluruhan.

Aluminium Lebih Murah: Penggunaan aluminium memungkinkan produsen untuk menekan biaya produksi secara signifikan, sehingga unit AC dengan komponen aluminium dapat ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau.

2. Efek pada Harga Jual Unit AC

Produsen sering kali memposisikan AC dengan evaporator dan kondensor tembaga (terkadang disebut "Full Copper") pada seri produk mereka yang lebih premium atau berdaya tahan tinggi, sehingga harganya akan lebih mahal daripada seri standar yang mungkin menggunakan aluminium.

AC Tembaga: Harga lebih tinggi, diposisikan sebagai unit yang lebih tahan lama dan memiliki efisiensi perpindahan panas yang superior (walaupun dengan selisih yang kecil).

AC Aluminium: Harga lebih rendah, menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan populer di pasar AC split standar atau low watt.

3. Pengaruh Pelapis

Perlu diperhatikan bahwa banyak AC modern, terutama yang menggunakan aluminium, dilengkapi dengan lapisan pelindung seperti Blue Fin atau Gold Fin. Penambahan teknologi pelapis ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan aluminium terhadap korosi, yang dapat sedikit menaikkan harga jual dibandingkan aluminium tanpa pelapis, tetapi tetap lebih murah daripada AC full copper.

 

Ketebalan Pipa Tembaga pada evaporator AC

Ketebalan dinding pipa tembaga pada evaporator AC, atau pipa instalasi AC secara umum, sangat bervariasi tergantung pada jenis refrigeran yang digunakan dan standar kualitas pabrikan.

Secara umum, rentang ketebalan yang sering ditemukan adalah antara 0,50 mm hingga 1,0 mm.

Berikut adalah rincian standar ketebalan pipa tembaga (tabung) yang paling penting untuk diperhatikan:

 

1. Standar Minimum Berdasarkan Jenis Refrigeran

Ketebalan pipa tembaga sangat dipengaruhi oleh tekanan kerja refrigeran. Refrigeran baru seperti R32 dan R410A bekerja pada tekanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan R22, sehingga membutuhkan pipa yang lebih tebal dan kuat.

 

Jenis Refrigeran

Tekanan (Relatif)

Ketebalan Pipa Minimum yang Direkomendasikan

R22

Rendah

Sekitar 0,50 mm

R32 / R410A

Tinggi

0,71 mm atau 0,81 mm

Catatan Penting: Untuk sistem AC modern yang menggunakan R32 atau R410A, standar internasional (seperti ASTM B280) seringkali menetapkan ketebalan minimum dinding pipa adalah 0,81 mm (terutama untuk ukuran pipa yang lebih besar) untuk memastikan keamanan dan ketahanan terhadap tekanan tinggi.

 

2. Ketebalan Umum Berdasarkan Kapasitas AC (PK)

Pipa AC terdiri dari dua jalur:

Pipa Cair (Liquid Line): Diameter lebih kecil (misalnya 1/4 inci).

Pipa Gas (Gas/Suction Line): Diameter lebih besar (misalnya 3/8 inci atau 1/2 inci).

 

Kapasitas AC (PK)

Diameter Pipa Cair/Gas

Ketebalan Pipa (Rentang Umum)

0,5 PK - 1 PK

1/4 inci dan 3/8 inci

0,6 mm hingga 0,8 mm

1,5 PK - 2 PK

1/4 inci dan 1/2 inci

0,7 mm hingga 1,0 mm

Ketentuan Kualitas Rendah: Sangat disarankan untuk menghindari pipa tembaga dengan ketebalan di bawah 0,5 mm karena memiliki risiko kebocoran, terutama pada proses flaring (pembentukan ujung pipa) dan instalasi.

Ketebalan Pipa Aluminium pada evaporator AC

Ketebalan pipa aluminium pada evaporator AC (terutama untuk unit AC split rumah tangga) sangat bervariasi tergantung pada desain, teknologi, dan pabrikan. Aluminium umumnya digunakan dalam dua jenis desain: pipa tabung konvensional (serupa dengan tembaga) dan tabung mikro-saluran (microchannel).

Berikut adalah ringkasan ketebalan pipa aluminium:

 

1. Ketebalan Pipa Tabung Konvensional

Jika aluminium digunakan dalam pipa berbentuk tabung bundar (mirip dengan tembaga), ketebalannya umumnya berada dalam rentang yang ketat, meskipun seringkali lebih tipis daripada tembaga kualitas tinggi:

Rentang Umum: Sekitar 0,3 mm hingga 0,6 mm.

Ketebalan Minimum Disarankan: Beberapa sumber industri menyarankan pipa instalasi (bukan bagian koil) tidak boleh di bawah 0,5 mm untuk menghindari kebocoran akibat tekanan tinggi refrigeran (R32/R410A) atau kerusakan saat instalasi.

 

2. Ketebalan Pipa Mikro-Saluran (Microchannel)

Beberapa evaporator AC modern menggunakan teknologi microchannel yang terdiri dari tabung aluminium pipih dengan banyak saluran internal kecil. Desain ini memungkinkan penggunaan material yang jauh lebih tipis untuk efisiensi transfer panas.

Ketebalan Dinding Tabung Datar: Dinding tabung aluminium dalam desain microchannel bisa sangat tipis, seringkali serendah 0,15 mm hingga 0,45 mm.

Perbandingan Kunci

Karena aluminium kurang kuat dibandingkan tembaga, pabrikan biasanya mengimbangi hal ini dengan:

Meningkatkan ketebalan sedikit untuk tabung bundar, atau;

Menggunakan desain mikro-saluran yang dapat menahan tekanan tinggi dengan geometri yang tipis dan kuat.

Dalam praktiknya, evaporator aluminium sering dicari karena lebih ringan dan lebih murah untuk diproduksi, meskipun risiko korosi (terutama formicary corrosion) dan kerentanan terhadap kerusakan fisik selama perbaikan menjadi perhatian utama.

Perawatan melalui service AC terdekat

Melayani Pemasangan/Instalasi AC, Jual-Beli AC, Tukar-tambah AC 

Note : Artikel disaring dari sumber WikipediaGoogleAmin Cool TeknikTeknisi ACGoogle Gemini

 

Mohon Maaf apabila ada salah dalam tulisan ini bukan bermaksud mengajari hanya ingin berbagi, silahkan ambil yang baik buang yang tidak baik

 

( Dukung kami di Youtube dengan subscriber tanpa like dan share )

Deskripsi :

Ketebalan pipa tembaga AC R32/R410A minimum  0,71 mm, lebih tebal dari aluminium. Pipa aluminium lebih tipis, sering  0,6 mm (konvensional) atau  0,45 mm (microchannel).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar