Unit Pendingin Udara (AC) modern mengandalkan Papan Sirkuit Cetak (PCB) sebagai pusat kendali elektroniknya, sering disebut sebagai "otak" dari sistem. PCB ini tidak hanya mengelola operasi dasar AC, tetapi juga memastikan interaksi yang cerdas antara pengguna dan unit, serta optimasi kinerja pendinginan.
Fungsi
dan Peran Utama PCB Indoor AC
Fungsi
utama PCB pada unit indoor AC sangat kompleks dan beragam:
- Pengonversi Daya dan
Stabilisasi Tegangan: PCB
bertindak sebagai sirkuit catu daya utama, mengonversi tegangan AC (arus
bolak-balik) dari stopkontak menjadi tegangan DC (arus searah) yang
stabil. Tegangan DC ini, biasanya 5V atau 12V, digunakan untuk memberi
daya pada mikrokontroler dan komponen elektronik sensitif lainnya. Proses
ini juga berkontribusi pada efisiensi energi dengan meminimalkan
kehilangan daya.
- Pusat Kontrol dan Pemrosesan
Data: Mikrokontroler, yang
merupakan jantung dari PCB, menerima input dari berbagai sensor (seperti
sensor suhu ruangan dan koil). Ia memproses data ini berdasarkan
pengaturan suhu yang ditetapkan pengguna dan mengirimkan perintah ke
komponen lain untuk mengatur kecepatan kipas, mengaktifkan/menonaktifkan
kompresor, dan mengelola fitur-fitur lainnya.
- Manajemen Operasi Kipas dan
Kompresor: Melalui relay dan sirkuit
penggerak (driver circuits), PCB mengontrol kapan kompresor unit outdoor
harus menyala atau mati, serta mengatur kecepatan motor kipas indoor untuk
memastikan sirkulasi udara yang optimal.
- Antarmuka Pengguna dan
Komunikasi: PCB memproses sinyal dari
remote control melalui penerima inframerah (IR receiver). Pada AC pintar,
PCB juga terintegrasi dengan modul Wi-Fi atau Bluetooth, memungkinkan unit
dikontrol melalui aplikasi smartphone dan terhubung ke ekosistem rumah
pintar.
- Diagnostik dan Indikasi
Kesalahan: PCB terus memantau status
semua komponen. Jika terjadi malfungsi, ia akan menampilkan kode kesalahan
pada layar unit indoor atau melalui kedipan lampu LED, membantu teknisi
dalam mendiagnosis masalah.
Jenis
dan Klasifikasi PCB Indoor AC
PCB dapat diklasifikasikan
berdasarkan kompleksitas dan teknologi yang digunakan:
1.
Berdasarkan Arsitektur Fisik (Jumlah Lapisan)
- PCB Satu Sisi (Single-Sided): Komponen dan jalur konduktif berada di satu sisi papan.
Umumnya digunakan pada AC non-inverter yang lebih sederhana karena biaya
produksi yang rendah dan kemudahan manufaktur.
- PCB Dua Sisi (Double-Sided): Jalur konduktif berada di kedua sisi papan dan
terhubung melalui lubang yang disebut via. Digunakan ketika sirkuit
lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak ruang, seperti pada beberapa
model AC non-inverter menengah.
- PCB Multi-Lapisan (Multi-Layer): Terdiri dari lebih dari dua lapisan konduktif yang
dilaminasi bersama. Ini adalah jenis PCB yang paling kompleks dan padat,
digunakan pada AC inverter modern untuk mengakomodasi sirkuit penggerak
motor yang canggih dan komponen berkecepatan tinggi.
2.
Berdasarkan Teknologi Kontrol
- PCB untuk AC Non-Inverter:
- Karakteristik: Dirancang untuk kontrol kompresor on-off
biner. Kompresor bekerja pada kapasitas penuh dan mati ketika suhu
tercapai.
- Kompleksitas: Relatif sederhana, dengan fokus pada manajemen daya,
sensor suhu, dan pengoperasian relay.
- Sirkuit Penggerak: Sering menggunakan TRIAC (Triode for Alternating
Current) atau sirkuit pemicu sederhana untuk mengontrol kecepatan motor
kipas. TRIAC mengatur daya ke motor dengan memicu pada titik waktu
tertentu dalam setiap siklus AC, memberikan kontrol fasa yang efektif
tetapi kurang presisi dibandingkan dengan inverter.
- PCB untuk AC Inverter:
- Karakteristik: Mengontrol kecepatan putaran kompresor secara
variabel, yang memungkinkan unit untuk mempertahankan suhu ruangan dengan
lebih stabil dan efisien.
- Kompleksitas: Jauh lebih canggih dan padat, seringkali menggunakan
desain multi-lapisan.
- Sirkuit Penggerak: Mengandalkan IC Driver (Integrated Circuit
Driver) dan modul daya cerdas (seperti Intelligent Power Module
- IPM) untuk mengontrol motor kompresor (seringkali tipe BLDC - Brushless
DC). IC driver ini menerima sinyal dari mikrokontroler dan
mengubahnya menjadi sinyal daya tinggi yang dibutuhkan motor,
memvariasikan frekuensi dan tegangan untuk mengontrol kecepatan kompresor
secara presisi. Ini memungkinkan AC inverter untuk bekerja pada kapasitas
yang sesuai dengan beban pendinginan aktual, menghemat energi secara
signifikan.
Komponen
Kunci pada PCB Indoor AC
Setiap komponen pada PCB memiliki
peran vital dalam operasi keseluruhan:
- Mikrokontroler (MCU): "Otak" yang memproses data sensor dan
mengeluarkan perintah. Ini adalah chip yang dapat diprogram untuk
menjalankan algoritma kontrol AC.
- Relay: Sakelar elektromagnetik yang dikendalikan oleh
mikrokontroler untuk mengaktifkan atau menonaktifkan komponen berdaya
tinggi seperti kompresor unit outdoor atau motor kipas indoor.
- Kapasitor: Berfungsi untuk menyimpan energi listrik,
menghaluskan tegangan, dan membantu memulai motor (kapasitor starting
motor kipas).
- Transformator (Transformer): Menurunkan tegangan AC dari sumber listrik ke level
yang lebih rendah dan aman untuk sirkuit elektronik.
- Sensor Suhu:
- Sensor Suhu Ruangan (Room
Temperature Sensor):
Mengukur suhu udara di dalam ruangan.
- Sensor Suhu Koil (Coil
Temperature Sensor):
Mengukur suhu koil evaporator untuk mencegah pembekuan dan mengoptimalkan
pertukaran panas.
- Penerima Inframerah (IR
Receiver): Menerima sinyal dari remote
control AC.
- Sirkuit Penggerak (Driver
Circuits):
- TRIAC: Digunakan pada AC non-inverter untuk mengontrol
kecepatan motor kipas indoor dengan metode kontrol fasa. TRIAC, sering
kali dipasangkan dengan DIAC dan sirkuit RC, menyesuaikan daya yang
dikirim ke motor dengan menunda pemicuan pada setiap siklus AC.
- IC Driver: Penting pada AC inverter, mengelola pengoperasian
motor kompresor dan kipas BLDC. IC ini mengubah sinyal kontrol berdaya
rendah dari mikrokontroler menjadi sinyal daya tinggi untuk menggerakkan
motor secara presisi, memvariasikan frekuensi dan tegangan untuk kontrol
kecepatan yang efisien.
- EEPROM (Electrically Erasable
Programmable Read-Only Memory):
Menyimpan data konfigurasi dan pengaturan penting, seperti mode operasi
atau pengaturan pabrik.
Perbedaan
Desain dan Fitur Antar Merek AC
Meskipun komponen dasarnya sama,
setiap merek AC menerapkan desain PCB dengan fitur unik:
- Daikin: Manual servis Daikin sering merinci kode kesalahan
yang secara langsung menunjuk pada masalah PCB atau komponen yang
terhubung. Misalnya, kode A1 mengindikasikan kerusakan pada PCB indoor, sedangkan C4 dan C9
menunjuk pada sensor suhu yang bermasalah. Kode U4 yang
menunjukkan kegagalan komunikasi antara unit indoor dan outdoor, menyoroti
pentingnya komunikasi serial yang diatur oleh PCB. Samsung: PCB
Samsung juga dilengkapi dengan diagnostik terperinci. Kode E1 atau
21
untuk sensor suhu ruangan, dan E1 atau 63 yang mengindikasikan kerusakan EEPROM pada PCB itu
sendiri. Samsung juga menggunakan PCB untuk mengelola fitur pemeliharaan
seperti pengingat pembersihan filter (CF) dan fungsi pembersihan otomatis (Cl).
- LG (Dual Inverter): LG memanfaatkan mikrokontroler pada PCB untuk
mengontrol motor kompresor BLDC secara presisi. Desain ini memungkinkan
fitur "Watt Control" yang inovatif, di mana pengguna dapat
mengatur konsumsi daya untuk mengoptimalkan efisiensi dan menghemat
listrik.
Ini
menunjukkan bahwa PCB bukan hanya sirkuit standar, tetapi platform yang
memungkinkan inovasi dan diferensiasi produk antar merek.
Penyebab
Umum Kerusakan dan Kode Diagnostik
Kerusakan PCB unit indoor dapat
disebabkan oleh beberapa faktor:
- Lonjakan Daya Listrik: Lonjakan listrik mendadak, baik dari petir atau
masalah jaringan, dapat membakar komponen sensitif pada PCB.
- Panas Berlebih dan Kelembaban: Sirkulasi udara yang buruk di dalam unit, penumpukan
debu, atau kelembaban tinggi dapat menyebabkan komponen menjadi terlalu
panas atau korosi pada jalur sirkuit.
- Kerusakan Fisik atau Penuaan
Komponen: Komponen elektronik memiliki
umur pakai. Kapasitor yang membengkak atau bocor adalah tanda umum
penuaan. Hama seperti kecoa juga dapat menyebabkan korsleting pada PCB.
- Kerusakan Sensor: Sensor suhu yang rusak (misalnya, C4 atau
C9 pada
Daikin) akan mengirimkan data yang salah ke mikrokontroler, menyebabkan
unit beroperasi tidak normal atau mati total.
Kode
diagnostik (kode kesalahan) yang ditampilkan pada unit AC adalah alat yang
sangat penting untuk memecahkan masalah:
- Kode yang Menunjuk Langsung ke
PCB: Beberapa kode kesalahan
secara langsung menunjukkan masalah pada PCB itu sendiri, seperti
kegagalan EEPROM (misalnya, E1 atau 63 pada Samsung) atau kerusakan PCB secara umum (A1 pada
Daikin).
- Kode Komunikasi: Kode seperti U4 pada Daikin menunjukkan kegagalan komunikasi antara
PCB indoor dan outdoor, yang bisa disebabkan oleh masalah pada salah satu
PCB atau kabel interkoneksi.
Kesimpulan
PCB
unit dalam AC adalah komponen yang kompleks dan multifungsi, bertindak sebagai
pusat saraf yang mengelola setiap aspek operasi sistem pendingin. Dari konversi
daya hingga kontrol presisi motor dan komunikasi dengan pengguna, PCB adalah
inti dari kecerdasan dan efisiensi AC modern. Perbedaan antara implementasi PCB
pada model non-inverter dan inverter menunjukkan evolusi teknologi menuju
efisiensi energi yang lebih tinggi dan kontrol yang lebih canggih. Pemahaman
yang mendalam tentang arsitektur, komponen, dan potensi kegagalan PCB sangat
penting bagi para teknisi untuk mendiagnosis masalah secara akurat dan menjaga
kinerja optimal sistem AC.
Catatan :
Banyak komponen elektronik pada PCB unit dalam AC
yang rentan terhadap kerusakan. Karena PCB adalah "otak" yang
mengatur seluruh operasi, kerusakan pada salah satu komponennya dapat
mengganggu seluruh fungsi AC. Berdasarkan laporan teknis dan manual servis,
berikut adalah komponen elektronik yang paling sering mengalami kerusakan dan
penyebabnya.
1. Kapasitor
Kapasitor adalah salah satu komponen yang paling umum mengalami kegagalan pada PCB. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik, menghaluskan tegangan, dan membantu memulai motor kipas. Kerusakan pada kapasitor dapat disebabkan oleh lonjakan arus, lonjakan tegangan, atau panas berlebih dari pengoperasian AC yang terus-menerus. Tanda-tanda kerusakan kapasitor yang paling jelas adalah fisiknya yang membengkak atau bocor. Jika kapasitor pada motor kipas rusak, kipas mungkin akan berdengung tetapi gagal berputar.
2. Relai (Relay)
Relai adalah sakelar elektromagnetik yang
dikendalikan oleh PCB untuk mengaktifkan atau menonaktifkan komponen berdaya
tinggi, seperti kompresor unit luar.
3. Sensor Suhu (Thermistor)
Unit dalam AC memiliki dua jenis sensor suhu
utama yang terhubung ke PCB: sensor suhu ruangan dan sensor suhu koil
evaporator.
E1
atau 21
pada AC Samsung
menunjukkan sensor suhu ruangan yang rusak, sementara kode C4
atau C9
pada AC Daikin menunjukkan masalah pada sensor suhu
penukar panas atau sensor suhu hisap.
4. Sekering (Fuse)
Sekering adalah komponen pelindung yang dirancang
untuk putus jika ada lonjakan arus yang berbahaya, sehingga melindungi komponen
lain pada PCB.
5.
Mikrokontroler dan IC Driver
Mikrokontroler sering disebut "otak"
sistem AC karena memproses semua perintah dan mengendalikan operasi.
6. Jalur Sirkuit (Traces) dan
Konektor
Jalur konduktif tembaga pada PCB juga bisa
mengalami kerusakan. Jalur ini dapat terbakar akibat panas berlebih atau
lonjakan arus. Korosi akibat kelembaban atau paparan air juga bisa merusak
jalur dan koneksi, yang menyebabkan sirkuit terbuka atau hubungan pendek.
7.
Varistor
Varistor (juga dikenal sebagai voltage-dependent
resistor) adalah komponen yang melindungi sirkuit dari lonjakan tegangan
tiba-tiba.
Kerusakan PCB pada unit luar (outdoor) AC dapat disebabkan oleh berbagai
faktor, mulai dari masalah kelistrikan hingga kerusakan fisik.
Penyebab Umum Kerusakan PCB
Unit Luar
·
Lonjakan Daya dan Fluktuasi Tegangan:
Salah satu penyebab utama kerusakan PCB adalah lonjakan daya yang tiba-tiba,
yang dapat disebabkan oleh sambaran petir atau masalah pada jaringan listrik.
·
Kelembaban
dan Kelebihan Panas: Paparan kelembaban dan panas berlebih dapat
menyebabkan korosi pada jalur tembaga PCB.
·
Kerusakan
Fisik dan Lingkungan: Kotoran dan debu yang menumpuk dapat menyebabkan
korsleting dan panas berlebih.
· Koneksi Kabel Longgar: Koneksi kabel yang longgar dapat menghasilkan panas berlebih, yang seiring waktu dapat membakar kabel dan merusak PCB.
Langkah-langkah Diagnostik dan
Perbaikan
Jika unit luar AC mati total, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk
mendiagnosis masalah:
1. Pemeriksaan
Visual Awal: Sebelum melakukan intervensi apa pun, pastikan sumber listrik
telah dimatikan.
2. Periksa
Kode Kesalahan: Banyak unit AC modern menampilkan kode kesalahan pada unit
indoor atau melalui kedipan lampu indikator. Kode ini sering kali mengarah
langsung pada masalah PCB atau komponen terkait, seperti sensor atau motor.
E1
pada AC Daikin bisa menunjukkan kerusakan pada PCB unit luar.
3. Pengujian
dengan Multimeter: Jika Anda memiliki keahlian teknis, gunakan multimeter
untuk menguji komponen-komponen utama pada PCB, seperti sekering, kapasitor,
atau relay, untuk memastikan integritasnya.
4. Isolasi
Masalah: Salah satu metode untuk mengisolasi masalah adalah dengan mencabut
sensor, motor, dan unit display secara bertahap untuk melihat apakah unit mulai
berfungsi.
Jika unit AC tidak berfungsi
sama sekali, langkah awal yang paling sederhana adalah mematikan daya dari
pemutus sirkuit selama beberapa menit dan menyalakannya kembali.
Dalam banyak kasus, perbaikan
PCB yang rusak tidak disarankan karena biaya perbaikan bisa lebih mahal
daripada mengganti unit.
Keyword: PCB AC Indoor, komponen elektronik, IC Regulator 7805,
7812.
Deskripsi: PCB AC indoor berisi komponen elektronik kunci seperti IC
Regulator 7805 dan 7812, yang berperan penting dalam stabilisasi tegangan untuk
kontrol sistem
Perawatan melalui service AC terdekat Whatsapp
Melayani Pemasangan/Instalasi AC, Jual-Beli AC, Tukar-tambah AC
Note
: Artikel disaring dari sumber Wikipedia, Google, Amin Cool Teknik, Teknisi AC, Google Gemini
Mohon Maaf apabila ada
salah dalam tulisan ini bukan bermaksud mengajari hanya ingin berbagi, silahkan
ambil yang baik buang yang tidak baik
Keren
BalasHapusTerimakasih
HapusTerimakasih
Hapus