Keadaan pada Evaporator AC yang sering dialami.
Penanganan cepat ketika AC bermasalah, Pemeriksaan detail pada kebocoran atau kerusakan evaporator, Pembersihan menyeluruh untuk mengembalikan fungsi pendinginan, Pengisian ulang freon bila diperlukan, Sirkulasi udara yang kembali lancar dan sehat.
Menyerap panas dari udara ruangan
Udara panas yang ditarik blower melewati coil evaporator, lalu panasnya diserap
oleh refrigeran yang mengalir di dalam pipa.
Setelah panas diserap, udara yang keluar dari AC menjadi lebih sejuk. Refrigeran yang sudah menyerap panas kemudian dialirkan ke komponen lain (kompresor & kondensor) untuk dilepaskan.
Menjaga kelembapan ruangan
Karena evaporator bersuhu dingin, uap air dari udara akan mengembun di permukaannya, lalu ditampung pada wadah drain dan dibuang melalui pipa pembuangan.
- Ringan → aluminium lebih ringan
dibanding tembaga, sehingga unit indoor jadi lebih mudah dipasang.
- Harga lebih murah →
biaya produksi lebih rendah, jadi harga AC dengan coil aluminium biasanya
lebih ekonomis.
- Konduktivitas termal lebih rendah
→ aluminium tidak sebaik tembaga dalam menghantarkan panas, sehingga
kinerjanya sedikit di bawah coil tembaga.
- Sulit diperbaiki saat bocor
→ jika coil aluminium bocor, proses las atau penyambungan lebih sulit,
kadang teknisi harus mengganti seluruh coil.
- Korosi lebih cepat
→ aluminium lebih rentan terhadap korosi dibanding tembaga, terutama jika
AC sering dipasang di lingkungan lembap atau dekat pantai.
- Lebih
ringan
- Lebih
murah
- Tidak
mudah penyok
- Sulit
diperbaiki bila bocor
- Kurang
awet dibanding tembaga
- Performa
pendinginan sedikit lebih rendah
- Konduktivitas termal tinggi
Tembaga menghantarkan panas lebih baik daripada aluminium, sehingga proses penyerapan panas dari udara ke refrigeran lebih efisien. - Tahan lama & kuat
Tembaga lebih tebal, tidak mudah penyok, dan lebih tahan terhadap tekanan tinggi dalam sistem AC. - Mudah diperbaiki
Jika terjadi kebocoran, coil tembaga dapat dilas atau disambung ulang (brazing). Berbeda dengan aluminium yang lebih sulit diperbaiki. - Lebih tahan terhadap korosi
Meskipun tetap bisa berkarat jika lingkungan sangat lembap atau dekat pantai, tembaga lebih awet dibanding aluminium.
Kelebihan coil tembaga:
- Pendinginan
lebih cepat & efisien.
- Umur
pakai lebih lama.
- Bisa
diperbaiki jika bocor.
- Tahan
terhadap tekanan tinggi.
- Harga
lebih mahal dibanding coil aluminium.
- Lebih berat sehingga unit AC agak lebih berat juga.
- Blue Fin (hydrophilic coating)
- Warna biru, sering terlihat pada coil AC modern.
- Melapisi sirip aluminium agar tidak cepat korosi
akibat kelembapan atau udara asin (pantai).
- Membantu air kondensasi cepat turun sehingga coil
tetap bersih.
- Gold Fin
- Warna emas (lebih premium dibanding Blue Fin).
- Daya tahan lebih kuat terhadap korosi dan garam laut.
- Umumnya ada di AC kelas menengah ke atas.
- Black Fin / Black Protection
- Menggunakan lapisan epoksi hitam.
- Sangat tahan terhadap kelembapan, garam, dan bahan
kimia (misalnya di area industri atau pantai).
- Biasanya dipakai untuk AC komersial atau heavy-duty.
- Epoxy Coating Transparan
- Lapisan bening untuk mencegah karat.
- Cocok untuk coil tembaga supaya tetap terlihat alami
tapi lebih tahan lama.
- Lebih tahan lama di
lingkungan lembap atau dekat pantai.
- Mencegah penumpukan jamur dan kotoran
karena air kondensasi lebih mudah turun.
- Efisiensi pendinginan lebih stabil
karena coil tidak cepat rusak.
Beberapa merek AC populer di Indonesia yang dikenal menggunakan lapisan anti karat seperti Blue Fin, Gold Fin, atau lainnya pada evaporator dan kondensor.
1. AQUA / Aqua Japan
·
Teknologi: Menggunakan Blue Fin pada evaporator dan
kondensor, melindungi dari karat dan korosi.
·
Manfaat: Efisiensi pendinginan meningkat hingga 25%, serta
kinerja lebih stabil sekitar 3% dibanding tanpa lapisan (economiczone.id,
Aqua
Elektronik Indonesia).
2. Daikin
·
Teknologi: Beberapa model (seperti FTC-Y series) dilapisi Blue Fin
pada unit indoor dan outdoor. Ada juga fitur “Grey Hair Pin” yang menambah
ketahanan korosi (Bonbon
Elektronik).
·
Review Pengguna: Banyak pengguna melaporkan ketahanan tinggi terhadap
karat serta AC yang awet meski digunakan dalam jangka panjang (Ncang).
3. Gree
·
Teknologi: Menggunakan Blue Fin untuk evaporator dan Gold Fin
untuk kondensor—kombinasi ini efektif mencegah karat, korosi, dan penumpukan
kotoran (detikinet, Toko
AC Bali, Harga
AC, Medium).
·
Review Pengguna: Banyak yang menyatakan AC Gree memiliki keawetan
baik dan performa cooling stabil (Reddit).
4. Panasonic
·
Teknologi: Beberapa seri dilengkapi Blue Fin hydrophilic
coating dengan lapisan u-bend anti-korosi, meningkatkan daya
tahan evaporator (Bhinneka
Mentari Dimensi, PT, acjakarta.com).
·
Review Pengguna: Dikenal kuat dan andal; satu pengalaman menyebutkan
AC Panasonic bekerja hingga 9–15 tahun tanpa masalah (Reddit).
5. Midea
·
Teknologi: Menggunakan lapisan Gold Fin pada evaporator dan
kondensor untuk perlindungan anti karat (Bhinneka
Mentari Dimensi, PT).
·
Dipuji karena
hemat energi dan performa stabil.
6. Akari
·
Teknologi: Tersedia opsi Gold Fin pada evaporator dan
kondensor—membuatnya lebih tahan lama dan efisien pendinginannya (Pinhome
Blog).
7. Polytron, Electrolux
·
Polytron memiliki
fitur anti jamur, sementara Electrolux menggunakan Blue Fin
untuk proteksi korosi dan meningkatkan daya tahan AC (Bhinneka
Mentari Dimensi, PT).
Ringkasan Tabel
Merek |
Lapisan Anti Korosi |
Kelebihan Utama |
AQUA |
Blue Fin |
Pendinginan
cepat, lebih awet, harga ekonomis |
Daikin |
Blue Fin + Grey
Hair Pin |
Efisiensi tinggi,
mudah perawatan |
Gree |
Blue Fin + Gold
Fin |
Optimal untuk
kelembapan, anti korosi baik |
Panasonic |
Blue Fin + U-bend
Coating |
Tahan lama;
beberapa mencapai 15 tahun pemakaian |
Midea |
Gold Fin |
Hemat energi,
performa stabil |
Akari |
Gold Fin |
Budget-friendly,
proteksi anti karat |
Electrolux
/ Polytron |
Blue Fin |
Kombinasi fitur
efisien + proteksi korosi |
1.
Dilakukan pengelasan / brazing
(untuk coil tembaga)
o
Jika material
coil tembaga,
kebocoran biasanya bisa diperbaiki dengan cara dilas (brazing) menggunakan
las perak atau tembaga khusus.
o
Cocok bila
kebocoran hanya titik kecil atau retakan halus.
o
Umur pakai
setelah dilas bisa cukup lama, tapi tetap tergantung kondisi coil secara
keseluruhan.
2.
Sulit dilas pada coil aluminium
o
Aluminium tidak
mudah dilas, apalagi dengan peralatan konvensional.
o
Ada teknik khusus
(misalnya pakai lem las aluminium cair atau solder aluminium), tapi hasilnya
sering tidak sekuat tembaga.
o
Banyak teknisi
lebih memilih mengganti coil aluminium ketimbang memperbaikinya.
3.
Menggunakan lem / sealant AC
o
Ada produk sealant refrigeran (AC
leak sealer) yang bisa dimasukkan ke sistem untuk menutup
kebocoran mikro.
o
Hanya efektif
untuk kebocoran sangat kecil (mikro leak), tidak cocok untuk retakan besar.
o
Biasanya hanya
solusi sementara, bukan perbaikan jangka panjang.
4.
Penggantian coil evaporator baru
o
Jika kebocoran
sudah banyak (bocor di beberapa titik), sirip coil rapuh, atau material sudah
korosi parah, maka perbaikan tidak efektif lagi.
o
Solusi paling
tepat: ganti
coil evaporator baru.
o
Walaupun biaya
lebih mahal, tapi hasilnya lebih awet dan kinerja AC kembali optimal.
·
Coil tembaga → bisa dilas (lebih ekonomis).
·
Coil aluminium → lebih sering diganti baru, karena sulit diperbaiki.
·
Sealant/lem → hanya solusi sementara untuk kebocoran kecil.
·
Kalau kondisi
coil sudah rapuh atau bocor banyak titik → wajib ganti baru agar AC bisa
bekerja normal lagi.
Flushing dilakukan jika ada oli ikut keluar saat kebocoran, atau setelah mengganti komponen (misalnya kompresor/evaporator).
1. Persiapan
·
Matikan listrik
dan pastikan AC sudah tidak bertekanan.
·
Lepaskan
evaporator dari rangkaian jika memungkinkan.
·
Siapkan:
o
Flushing agent khusus
AC/refrigerasi (bukan sembarang
cairan)
o
Tabung nitrogen
kering (dry nitrogen)
o
Botol flushing
gun / sprayer
o
Safety gear
(sarung tangan, kacamata, masker).
2. Proses Flushing
1.
Isi flushing agent ke dalam tabung flushing gun.
2.
Suntikkan cairan flushing ke dalam pipa evaporator, biarkan beberapa menit agar
melarutkan sisa oli, kotoran, dan residu karbon.
3.
Tiup dengan nitrogen bertekanan ±100–150 psi untuk mendorong keluar cairan
flushing bersama oli/kotoran.
4.
Ulangi proses
sampai cairan yang keluar sudah bening (tidak ada lagi oli).
Pengeringan
·
Setelah flushing,
tiup kembali
dengan nitrogen kering untuk memastikan tidak ada sisa cairan
atau kelembapan.
·
Evaporator harus
benar-benar kering sebelum dipasang kembali.
4. Pemasangan & Vakum
·
Pasang kembali
evaporator ke sistem.
·
Lakukan proses vakum
minimal 30–45 menit untuk menghilangkan sisa uap air dan gas non-kondensibel.
·
Baru setelah itu
isi ulang refrigeran sesuai standar.
Hal yang Perlu
Dihindari
·
Jangan gunakan bensin, solar,
thinner, atau cairan keras →
bisa merusak sirip aluminium/tembaga.
·
Jangan gunakan kompresor AC lama
untuk meniup flushing → bisa
terkontaminasi oli.
·
Pastikan flushing
agent khusus AC/refrigerasi
yang aman (biasanya berbasis HCFC atau pelarut khusus non-residu).
Intinya:
·
Flushing = cairan khusus +
nitrogen kering.
·
Tujuannya agar
evaporator benar-benar bersih dari oli dan kotoran sebelum dioperasikan lagi.
Selain
freon keluar, biasanya ada sisa oli kompresor yang menempel pada pipa dan sirip evaporator.
Oli ini harus dibersihkan, karena:
·
Bisa menahan
debu/kotoran menempel lebih cepat.
·
Menghambat aliran
udara & penyerapan panas.
·
Menyebabkan bau
tidak sedap saat AC dinyalakan.
Cara Membersihkan
Sisa Oli pada Evaporator
1.
Matikan AC & lepas unit
indoor
o
Pastikan AC sudah
tidak bertegangan.
o
Bongkar cover dan
akses ke coil evaporator.
2.
Gunakan cairan pembersih khusus
AC (coil cleaner)
o
Semprotkan cairan
coil cleaner yang dapat melarutkan oli.
o
Pilih jenis foam cleaner
atau cairan berbasis air (water-based degreaser) agar aman untuk
aluminium/tembaga.
3.
Bilas dengan air bersih
o
Setelah busa
bekerja (5–10 menit), bilas evaporator dengan air bertekanan rendah.
o
Jangan gunakan
tekanan terlalu tinggi agar sirip coil tidak penyok.
4.
Jika oli tebal, gunakan degreaser
ringan
o
Untuk sisa oli
yang membandel, bisa gunakan cairan degreaser automotive (dosis ringan).
o
Pastikan
setelahnya dibilas sangat bersih agar tidak meninggalkan residu kimia.
5.
Keringkan coil
o
Biarkan mengering
alami atau gunakan blower angin.
o
Jangan menyalakan
AC sebelum coil benar-benar kering.
6.
Tambahkan pemeriksaan kebocoran
o
Setelah bersih,
lakukan uji
kebocoran dengan nitrogen sebelum sistem di-vakum dan diisi
freon baru.
o
Pastikan sumber
kebocoran sudah diperbaiki supaya oli tidak bocor lagi.
Catatan Penting
·
Jangan gunakan bensin/solar untuk membersihkan oli → bisa merusak sirip aluminium
dan berbahaya.
·
Jangan gunakan sabun cuci piring
terlalu pekat → meninggalkan
residu lengket di coil.
·
Gunakan hanya produk coil cleaner /
degreaser yang aman untuk AC.
Respon lebih cepat saat dibutuhkan.
Hemat biaya transportasi teknisi.
Bisa melakukan service rutin dengan lebih mudah.
Teknisi berpengalaman dan peralatan lengkap.
Rutin membersihkan filter minimal sebulan sekali.
Tidak mengatur suhu terlalu rendah dalam waktu lama.
Melakukan service berkala di Service pendingin AC terdekat.
FAQ Seputar Perbaikan Evaporator dan Service Pendingin AC Terdekat
1. Apa tanda-tanda evaporator AC bermasalah?
AC terasa tidak dingin, keluar bau tidak sedap, atau muncul es pada unit indoor.
2. Apakah perbaikan evaporator bisa dilakukan sendiri?
Membersihkan filter bisa dilakukan sendiri, tetapi perbaikan teknis seperti kebocoran pipa atau pengisian freon sebaiknya dikerjakan oleh teknisi di **service pendingin AC terdekat**.
3. Berapa lama proses perbaikan evaporator AC?
Waktu perbaikan bervariasi, rata-rata 1–3 jam tergantung tingkat kerusakan.
4. Berapa biaya perbaikan evaporator AC?
Biaya tergantung kerusakan, merek AC, dan jenis layanan, namun umumnya lebih hemat jika dilakukan oleh teknisi **service pendingin AC terdekat**.
5. Kapan sebaiknya melakukan perawatan evaporator AC?
Idealnya setiap 3–6 bulan sekali agar kinerja AC tetap maksimal.
Butuh perbaikan evaporator AC? Kenali solusi terbaik, dan pentingnya memilih service pendingin AC terdekat agar pendingin tetap optimal dan hemat biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar